Agar orang mau membeli meskipun harganya tinggi, kamu perlu menciptakan nilai yang jelas dan meyakinkan. Tapi kalau kamu ngerasa brand kamu udah punya ‘value’ yang sesuai dengan taste yang autentik, mungkin kamu bisa coba untuk mastiin bahwa nilai dari brand kamu itu sesuai sama targetnya. Pernah denger kalimat “Lo gak mampu beli, berarti bukan lo target marketnya” gak? Nah, itu dia, mungkin ketika gak kejual ke sebanyak mungkin orang, kamu bisa mahalin harganya dan naikin profitnya. Itu bakal sama aja kayak, harga Rp.100.000 untuk satu juta orang, dengan harga Rp. 1000.000 untuk seratus ribu orang. Wah, keliatannya simple. Tapi tetep perlu analis, strategi, dan prinsip loh yaaa.

Mungkin ini saatnya terapin Willingness to Pay (WTP)! WTP adalah sejumlah uang maksimum yang konsumen mau keluarkan untuk beli suatu produk atau layanan. Kayak, bayangkan kita mau jualan es krim premium dengan rasa unik, misalnya es krim stroberi pistachio oregano. Nah, dengan mengukur willingness to pay, kita bisa tahu berapa harga yang pas untuk es krim unik ini supaya pembeli tergoda dan kita juga tetep untung. Jadi, penting banget nih buat kita sebagai pebisnis untuk paham berapa willingnes to pay para pelanggan kita. Jangan sampai kelewat murah atau terlalu mahal, kan? Pokoknya intinya, WTP ini maksudnya adalah analisis seberapa orang rela keluarin duit buat beli produk yang kita jual. Jadi, kalau WTP nya Rp. 15.000, ya jangan jual diatas itu.

Nah, buat menerapkan ide willingness to pay, ada langkah-langkah seru yang bisa kita coba:

Market Research: Mulailah dengan riset pasar buat kenali siapa target pasar kita dan seberapa besar minat mereka terhadap produk atau layanan kita.

Price Testing: Yuk, coba uji harga dengan cara tawarin produk atau layanan kita dengan harga yang berbeda-beda ke sejumlah konsumen potensial. Dari sini, kita bisa lihat gimana respon mereka terhadap harga yang kita tawarkan.

Harga naik berarti kualitas produk juga naik : kamu perlu fokus pada kualitas produk yang ada. Karena customer kamu nggak akan peduli misalnya produk kamu naik harganya karena gaji karyawan nya naik juga. Enggak! Dengan banyaknya source yang mereka punya, mereka tentunya akan selalu bikin perbandingan. Kalau kualitasnya sama tapi ada yang lebih murah, kenapa enggak? Makanya, kalau ada produk yang harganya naik, kualitasnya juga perlu naik. Supaya ketika di compare, mereka bisa bilang, “Ohh worth it kok! Kan emang bagus”.

Product Compliments : Coba buat promosi keren buat bikin produk atau layanan kita kelihatan lebih berharga. Contohnya, bisa kasih diskon spesial atau bonus ekstra buat pembelian tertentu. Atau, bisa juga bikin package yang bikin brand keliatan wajar aja harganya mahal. Misalnya, package atau bundling parfum lalu dapat exclusive box dan premium bracelet. Dijamin, konsumen bakal makin tertarik!

Sebenarnya ada banyak hal yang bisa kamu lakukan untuk hitung-hitungannya, misalnya kayak prediksi jumlah total penjualan di masa depan, lalu kamu tentuin deh strategi dengan perkiraan total budget itu. Kira-kira biaya produksi, marketing, bahkan operasionalnya. Analisis ini perlu fokus dan komitmen. Makanya, buat bikin suatu brand itu punya loyalitas konsumen segimanapun mahal harganya, harus ada strategi matang yang bisa bikin customer tenang pas uang mereka ke-spend buat beli produk kamu, dan bahkan mereka anggap itu self reward.

Kira-kira, kamu udah kepikiran belum next strategi supaya customer loyal sama brand kamu? Kalau kamu masih ragu, kamu bisa konsultasikan bisnis kamu mulai dari strategi sampai eksekusi branding di SevenAds Indonesia. Yuk hubungi [email protected]!