Banyak bisnis berpikir bahwa harga hanya soal menyesuaikan dengan biaya dan mengambil untung. Padahal, dalam dunia branding dan marketing, harga adalah bagian dari strategi komunikasi. Harga tidak hanya menunjukkan nilai produk, tapi juga mempengaruhi bagaimana pelanggan memandang brand kamu.
Dalam dunia bisnis, harga bukan hanya soal nominal yang tertera pada produk atau layanan. Lebih dari itu, harga merupakan bagian dari strategi komunikasi yang mencerminkan nilai, posisi, dan identitas sebuah brand. Oleh karena itu, menetapkan harga bukanlah keputusan yang bisa diambil sembarangan.
Harga Mencerminkan Nilai Brand
Sebuah produk dengan harga tinggi seringkali diasosiasikan dengan kualitas premium, eksklusif, dan prestise. Sebaliknya, harga murah bisa memberikan kesan terjangkau, praktis, atau bahkan meragukan jika tidak dikomunikasikan dengan tepat.
Contohnya, brand fashion seperti Louis Vuitton tidak hanya menjual tas mereka menjual simbol status. Harga tinggi yang mereka tetapkan memperkuat persepsi bahwa produk mereka istimewa dan tidak untuk semua orang.
Sebaliknya, brand seperti Uniqlo menetapkan harga terjangkau untuk menunjukkan bahwa kualitas bagus bisa diakses oleh siapa saja. Kedua strategi ini sah-sah saja, selama selaras dengan identitas brand dan target pasar.
Pricing Strategy Menentukan Target Audiens
Harga yang kamu tetapkan membantu menentukan siapa yang akan membeli produk kamu. Misalnya:
- Produk dengan harga premium cocok untuk pasar yang mencari kualitas dan eksklusivitas.
- Produk harga menengah cocok untuk pasar luas yang mempertimbangkan kualitas dan nilai.
- Produk harga rendah cocok untuk pasar sensitif harga yang lebih fokus pada fungsi.
Jika kamu tidak menentukan strategi harga dengan tepat, kamu bisa menarik audiens yang salah atau membingungkan calon pembeli tentang siapa sebenarnya brand kamu
Harga Juga Komunikasi Brand Positioning
Brand positioning adalah cara kamu ingin mempersepsikan brand di pasar. Harga adalah salah satu sinyal utama. Jika kamu ingin diposisikan sebagai brand inovatif dan modern, tapi harga kamu terlalu rendah, pesan tersebut bisa tidak sampai. Sebaliknya, jika kamu mengklaim sebagai brand ramah kantong tapi harga terlalu tinggi, calon pelanggan bisa merasa tertipu.
Contoh lain: Apple. Mereka tidak menjual fitur semata, tapi pengalaman, desain, dan ekosistem yang utuh. Harga produknya mencerminkan nilai tersebut. Pelanggan yang membeli iPhone tahu mereka sedang membeli lebih dari sekadar ponsel.
Harga Bisa Membangun atau Merusak Kepercayaan
Strategi harga yang tidak konsisten bisa merusak brand. Misalnya, diskon besar-besaran terlalu sering justru membuat pelanggan ragu terhadap harga asli. Sebaliknya, harga yang stabil dan transparan membangun rasa percaya. Dalam jangka panjang, strategi harga yang tepat bisa menciptakan loyalitas. Pelanggan tahu bahwa harga yang mereka bayarkan sebanding dengan nilai yang mereka dapatkan.Menentukan harga bukan hanya soal untung-rugi. Ini adalah bagian dari strategi brand yang harus dipikirkan dengan serius. Harga adalah pesan dan seperti pesan lainnya, harus jelas, konsisten, dan sesuai dengan siapa Anda dan siapa yang Anda layani.
Jika kamu sedang membangun brand dan ingin menentukan brand positioning yang tepat, strategi harga jadi bagian penting yang harus dipikirkan. Di sinilah SevenAds hadir untuk bantu menyusun arah komunikasi dan positioning brand kamu agar selaras dengan value, target pasar, dan strategi bisnismu. Hubungi kami di [email protected] atau kunjungi website SevenAds untuk mulai konsultasi.