Pernah nggak sih kalian mikir, gimana caranya produk atau jasa kita bisa stand out di tengah pasar yang super kompetitif? Jawabannya sederhana: temukan permasalahan yang dihadapi konsumen, dan jadilah solusi buat mereka!

Yup, branding itu bukan cuma soal bikin logo kece atau tagline catchy, tapi juga tentang gimana produk kalian bisa jadi jawaban atas kebutuhan atau masalah yang ada di masyarakat. Mari kita bahas lebih dalam dengan contoh-contoh nyata dari Indonesia!

Step 1: Kenali Masalahnya Dulu

Sebelum bikin solusi, tentu kita harus tahu dulu apa masalah yang dihadapi target market. Misalnya, di Indonesia, salah satu masalah klasik adalah kemacetan di kota besar. Orang-orang butuh solusi buat transportasi yang praktis, cepat, dan terjangkau.

Contoh:

Lahirlah Gojek! Awalnya hanya sebagai jasa ojek panggilan, mereka melihat permasalahan ini dan mengembangkan aplikasi untuk memesan ojek online. Dengan itu, Gojek nggak cuma membantu orang mengatasi kemacetan, tapi juga mem-branding diri mereka sebagai solusi "super app" dengan berbagai layanan tambahan seperti GoFood dan GoSend.

Step 2: Jadikan Produk Kamu Solusi

Ketika masalah sudah jelas, ini waktunya bikin produk kamu menjadi jawaban yang mereka cari. Konsumen nggak mau ribet, mereka cuma peduli pada solusi yang efektif dan efisien.

Contoh:

Sayurbox hadir sebagai solusi buat orang yang ingin belanja sayur dan bahan makanan sehat tanpa harus repot ke pasar atau supermarket. Dengan layanan ini, mereka mem-branding diri sebagai penyedia sayur segar yang praktis, ramah lingkungan, dan memudahkan hidup konsumen yang sibuk.

Step 3: Sampaikan Pesan dengan Storytelling

Kalau produk sudah jadi solusi, langkah selanjutnya adalah menyampaikan pesan ini dengan storytelling yang relatable. Gunakan media sosial, video pendek, atau kampanye kreatif untuk memperlihatkan bagaimana produk kamu bisa membantu konsumen mengatasi masalah mereka.

Contoh:

Sociolla, platform e-commerce kecantikan, sering bikin konten edukatif di media sosial mereka tentang bagaimana memilih produk skincare yang tepat. Mereka mem-branding diri sebagai teman yang ngerti kebutuhan kulit konsumen, jadi solusi buat orang yang bingung dengan produk kecantikan yang ada di pasaran.

Step 4: Terus Dengarkan Konsumen

Jangan lupa, branding adalah perjalanan panjang. Selalu dengarkan feedback dari konsumen untuk terus mengembangkan produk atau layanan kamu. Mungkin masalah mereka berkembang, dan kamu harus siap memberikan solusi yang relevan lagi.

Contoh:

Ruangguru, platform pendidikan online, terus mendengarkan siswa dan orang tua untuk menambahkan fitur baru seperti video pembelajaran interaktif dan kelas live. Mereka nggak cuma membantu siswa belajar, tapi juga memberikan solusi lengkap untuk berbagai gaya belajar yang berbeda.

Branding produk itu nggak bisa cuma fokus ke tampilan luarnya aja. Kamu harus bikin produk yang benar-benar jadi solusi buat konsumen. Dengan mendengar, memahami, dan memberikan jawaban atas masalah yang ada, branding kamu akan jadi lebih kuat, relevan, dan mudah diingat.

Jadi, yuk mulai cari tahu masalah yang bisa kamu pecahkan, dan jadikan produkmu sebagai pahlawan di mata konsumen! Kalau kamu mau eksplore dan masih bingung mau seperti apa brandingnya kamu bisa konsultasi aja langsung sama SevenAds. Kamu konsultasi langsung bareng tim kami yang sudah berpengalaman melalui email [email protected] atau cek di website SevenAds untuk informasi lebih lanjut ya!