Tentang Analisis Kompetitor
Langkah ini sebenarnya mirip seperti seorang pelatih dan timnya yang memperhatikan pertandingan tim lain yang kemungkinan besar akan bertanding dengan tim tersebut. Mereka akan menganalisis bagaimana cara tim itu bermain dan kekurangan serta kelebihan atletnya. Setelah itu, mereka akan menyusun strategi agar bisa menaklukan tim lawannya nanti.
Tidak hanya atlet, penggiat bisnis juga harus menganalisis gerak-gerik kompetitornya. Analisis kompetitor adalah berbagai langkah untuk meneliti perusahaan kompetitor, mulai dari pengumpulan data dan verifikasi informasi. Langkah menganalisis kompetitor ini tidak hanya dilakukan sekali. Ini harus dilakukan secara rutin, minimal 3 bulan sekali, dan juga memperhatikan kompetitor-kompetitor baru.
Alasan Dilakukannya Analisis Kompetitor
Alasan kuat untuk kamu melakukan analisis kompetitor adalah untuk mencari tau posisi bisnismu sekarang. Menjalankan bisnis sebenarnya adalah pertandingan “tahan napas” dengan kompetitor. Kamu wajib tau bagaimana kompetitor kamu bisa bersaing di pasaran dan hal-hal yang mereka lakukan agar bisa terus bertahan, seperti harga dan pembeli. Dengan melakukan analisis kompetitor, kamu bisa membandingkan fitur apa dalam brand kamu yang bisa dijadikan Unique Selling Point dan menggaet banyak pembeli.
Keuntungan Melakukan Kompetitor Analisis
- Dapat memahami brand positioning: kamu bisa memahami kekurangan dan kelebihan bisnis kamu sehingga nantinya kamu bisa meyakinkan calon pembelimu untuk menggunakan produk brand kamu.
- Memahami celah dari pangsa pasar: saat menganalisis kompetitor, kamu pasti menemukan satu atau dua celah kelemahan kompetitor yang bisa jadi kesempatan kamu untuk memperluas tawaran produk brand kamu.
- Jadi lebih up to date dengan tren industri: setelah menganalisis kompetitor, kamu bisa memperkirakan arah tren industri bisnis yang serupa sehingga bisa jadi pertimbangan untuk keuntungan bisnis kamu dalam jangka waktu yang panjang.
- Penetapan benchmarking: saat menetapkan benchmarking, kamu bisa pakai patokan bisnis serupa yang lebih besar dan lebih kecil dibanding bisnis kamu.
Kategori-Kategori Kompetitor
- Kompetitor langsung (direct competitors): ini adalah kompetitor-kompetitor yang menjual produk atau layanan yang cenderung sama dengan bisnis kamu. Bisa jadi produk, cara jualan, dan target pasar yang sama dengan bisnis kamu.
- Kompetitor tidak langsung (indirect competitors): ini adalah kompetitor-kompetitor yang menjual produk atau layanan yang berbeda namun mengarahkan pada target market yang sama.
- Kompetitor bayangan (replacement competitors): ini adalah kompetitor-kompetitor yang menjual produk atau jasa yang berbeda namun ada kemungkinan untuk saling menggantikan dan ada kemungkinan untuk dipilih pelanggan.
Tahapan Melakukan Analisis Kompetitor
1. Identifikasi kompetitor dan riset market melalui jejak digital
Kalau kamu pede dengan strategi bisnis kamu di ranah digital, kamu perlu cari tau kompetitor kamu dan perkembangan digital mereka. Data-data yang bisa kamu kumpulkan secara primer atau sekunder meliputi:
- Latar belakang kompetitor
- Profil konsumen kompetitor, seperti pesan yang disampaikan kepada konsumen, cara berinteraksi, kelas sosial, demografi, dan sebagainya.
- Riset pasar secara primer, seperti berdiskusi, wawancara, atau survey yang ditujukan langsung kepada konsumen.
2. Fokus pada 4P (product, price, promotion, place)
2. Fokus pada 4P (product, price, promotion, place)
Setelah data kompetitor terkumpul, saatnya kamu memperhatikan cara mereka menjangkau segmen pasarnya. Salah satu caranya adalah dengan Marketing Mix yang dikenalkan oleh Neil Borden. Langkah ini meliputi product, price, promotion, dan place.
- Product: barang atau jasa yang dijual, fitur, dan kemasan
- Price: penetapan harga, diskon, perbandingan harga dan kualitas
- Promotion: caranya menyebarkan informasi produk, unique selling point, dan brand story
- Place: dijual online atau offline, kehadiran reseller
3. Bandingkan dan analisis minat pasar
Dengan bantuan tools market research, kamu bisa cari tau tren penelusuran produk secara keseluruhan, persaingannya dari waktu ke waktu, dan bisa langsung menganalisis brand yang lagi banyak dicari. Kalau kamu lebih jeli lagi, kamu bisa menemukan kompetitor tertentu yang kamu belum pernah pertimbangkan sebelumnya.
4. Periksa kompetisi digital marketing secara berkala
Tahapan terakhir ini bermanfaat untuk mengenal potensi ancaman persaingan dan pemain baru. Dengan cara ini, kamu bisa lebih cepat tanggap terhadap perubahan kompetisi dan lebih cermat dalam menemukan akar penyebabnya.
Jenis Framework untuk Kompetitor Analisis
- SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats): ini adalah langkah yang paling sederhana namun bermakna. Kamu bisa merangkum kelebihan dan kekurangan sekaligus, baik dari faktor internal maupun eksternal.
- Porter’s Five Forces: framework yang ditawarkan Michael E. Porter ini bisa membantu kamu melihat banyaknya tekanan yang akan dihadapi dari berbagai arah. Tekanan-tekanan itu seperti intensitas persaingan, ditinggal konsumen, supplier, dan sebagainya.
- Growth Share Matrix: matriks ini membandingkan cepat lambatnya pertumbuhan produk dengan tinggi rendahnya pangsa pasar.
- Perceptual Mapping: ini dapat membantu kamu memvisualisasi pemetaan posisi bisnis kamu dengan para kompetitor.
- Business Model Canvas: ini adalah salah satu framework yang cukup rumit untuk diisi karena banyak elemen yang merupakan bahan pertimbangan untuk kompetitor analisis.
- Customer Journey Map: ini bisa jadi salah satu framework analisis kompetitor yang paling komprehensif karena dapat melibatkan brand, produk, dan mengumpulkan pengalaman konsumen.
Itulah sekilas mengenai analisis kompetitor yang wajib kamu lakukan sebagai penentuan langkah bisnis kamu. Kalau kamu masih bingung bagaimana melakukan riset kompetitor, kamu bisa konsultasi dengan SevenAds melalui email [email protected] atau cek website SevenAds untuk info lebih lanjut.