Dunia branding terus berkembang, seiring dengan semakin kompleksnya cara brand membangun hubungan dengan konsumennya. Salah satu hal yang masih sering membuat bingung, bahkan oleh brand yang sudah cukup besar adalah membedakan antara USP (Unique Selling Proposition) dan UVP (Unique Value Proposition).

Keduanya terdengar mirip, bahkan sering tertukar dalam praktik pemasaran. Padahal, USP dan UVP punya tujuan, fungsi, dan pendekatan yang sangat berbeda. Di satu sisi, USP menyoroti keunggulan produk. Di sisi lain, UVP menyampaikan nilai yang lebih luas dari sekadar fitur.

Menjual Keunggulan Produk? Di Sini Peran USP

USP adalah tentang apa yang bikin produk kamu berbeda dan lebih unggul dibanding kompetitor. Biasanya berupa fitur spesifik, keunikan desain, teknologi, atau hal teknis lainnya yang bisa ditonjolkan dalam promosi. Misalnya, kamu menjual air minum dalam kemasan dengan tutup botol anti tumpah—ini bisa jadi USP kamu. Jelas, konkret, dan bisa langsung dijadikan senjata dalam materi iklan. USP punya peran penting dalam komunikasi jangka pendek. Ia mendorong keputusan pembelian, menarik perhatian, dan membuat konsumen berpikir, "Oke, ini beda."

Menawarkan Nilai Lebih dari Sekadar Produk? Di Sini Fungsi UVP

Kalau USP bicara soal apa yang kamu jual, UVP bicara soal kenapa produk itu layak dipilih. UVP mencakup manfaat menyeluruh, pengalaman yang dirasakan setelah membeli, hingga solusi yang ditawarkan brand atas kebutuhan konsumen. Nilainya lebih emosional dan strategis. Contohnya, kamu bukan cuma menjual air minum anti tumpah, tapi juga memberi rasa tenang bagi orang tua yang membawa anak bepergian. UVP adalah fondasi dari positioning brand. Ia menjelaskan secara singkat namun menyeluruh tentang siapa kamu, apa yang kamu tawarkan, dan kenapa brand kamu pantas dipilih—bukan cuma produknya.

Sama-Sama Penting, Tapi Beda Peran

Banyak brand yang hanya fokus membangun USP, tapi lupa mendalami UVP. Akibatnya, kampanye mereka mungkin menarik perhatian, tapi kurang menggugah secara emosional. USP cocok untuk headline promosi, sedangkan UVP lebih tepat untuk membentuk narasi jangka panjang.

  • USP bikin orang datang.
  • UVP bikin mereka tetap tinggal.

Saat keduanya dipahami dan diterapkan bersamaan, kamu tidak hanya menarik perhatian pasar, tapi juga membangun relasi yang lebih kuat dengan konsumen.

USP untuk Jualan, UVP untuk Relevansi

Dalam strategi besar, USP cenderung menjadi taktik untuk penjualan jangka pendek. UVP adalah diferensiasi jangka panjang. USP bisa kamu ganti tergantung kampanye atau produk, tapi UVP adalah esensi brand yang sebaiknya konsisten. ika USP menjawab pertanyaan “Apa yang bikin produk kamu beda?”, maka UVP menjawab “Kenapa aku harus peduli dengan brand kamu?”

Jangan Hanya Unik, Tapi Juga Bermakna

USP dan UVP bukan pilihan antara A atau B—tapi dua elemen yang saling mendukung. USP membantu kamu tampil menonjol di tengah pasar yang ramai. UVP membuat brand kamu terasa lebih relevan dan berarti di mata konsumen. Kuncinya adalah tahu kapan dan bagaimana mengkomunikasikan masing-masing. Karena dalam dunia branding, menjadi unik saja tidak cukup. Kamu juga harus punya makna yang kuat.

Kalau ingin brand kamu nggak cuma unggul secara fitur tapi juga punya nilai yang kuat di mata audiens, saatnya kolaborasi bareng SevenAds. Kami bantu rancang strategi kreatif yang selaras dengan USP dan UVP brand kamu. Yuk diskusi di [email protected] atau kunjungi Website SevenAds.