Apa sih A/B Testing

Menurut Neil Patel, split testing (atau lebih dikenal dengan A/B Testing) adalah sebuah strategi untuk melihat versi konten yang terbaik dengan cara membandingkan dua versi konten. Dari dua versi (atau lebih) itu, kamu bisa tau pelanggan lebih suka versi yang mana. Ada banyak elemen yang bisa jadi bahan pembeda dari satu konten dengan yang lain, seperti landing page, tata letak, dan sebagainya.

Tujuannya A/B Testing

Dari definisinya, A/B Testing punya tujuan untuk cari versi konten yang lebih disukai oleh pelanggan. Faktor-faktor yang bisa menyimpulkan itu adalah tingkat konversi, tingkat klik, durasi tinggal di halaman, dan tingkat pembukaan email.

Apa saja Fungsinya?

  • Memahami preferensi dan behaviour audiens
  • Membantu membuat keputusan mengenai langkah selanjutnya yang dibantu oleh data
  • Meningkatkan pengalaman audiens
  • Memaksimalkan kampanye
  • Evaluasi, pembelajaran, dan pengembangan

Apa saja Manfaatnya?

  • Naikin traffic dan conversion rate: Selama eksperimen A/B Testing berjalan, interaksi audiens bisa memberikan data untuk keputusan akhir nanti sekaligus menaikkan traffic dan conversion rate konten atau iklanmu.
  • Turunin bounce rate: Bounce rate, atau metrik yang ngasih tau rata-rata jumlah audiens yang langsung meninggalkan web atau email langsung setelah membuka, adalah salah satu musuh marketer karena ada sesuatu yang bikin audiens langsung pergi. Nah, A/B Testing bisa bantu untuk mengetes elemen apa yang bisa buat audiens bertahan lebih lama, bahkan mengikuti call-to-action yang ada.
  • Mempermudah audiens: Melihat dari fungsi A/B Testing, pengalaman yang dirasakan oleh audiens, seperti tombol-tombol yang eye-catching dan mudah dijangkau, bisa berdampak pada pengambilan keputusan akhirmu.
  • Menghemat sumber daya dan biaya: Menguji perubahan dalam skala kecil dengan A/B Testing bisa membantu kamu identifikasi perubahan yang spesifik sebelum menerapkannya secara luas.
  • Penyesuaian strategi pemasaran: A/B Testing bisa bikin kamu tau preferensi dari audiens kamu sehingga kamu bisa mencocokkan konten dan iklanmu ke target pasarmu lebih spesifik lagi.
Dalam melakukan A/B Testing terdapat proses yang harus dilalui, seperti berikut:
  • Identifikasi dulu elemen yang mau kamu uji, seperti judul, tata letak, warna tombol call-to-action, gambar, atau konten teks.
  • Buat dua versi, dengan A adalah versi yang biasanya kamu gunakan dan B adalah versi yang kamu ubah.
  • Bagi audiens kamu menjadi dua kelompok agar masing-masing dapat berinteraksi dengan versi-versi yang udah kamu buat itu. Pastikan kalau kedua kelompok itu punya karakteristik yang seimbang, ya!
  • Lacak dan ukur progress dari konten-kontenmu dengan alat pelacakan atau analitik untuk mengumpulkan data kinerja versi-versi itu. Biasanya, data yang diperlukan adalah tingkat konversi, klik, atau pembukaan.
  • Analisis dengan membandingkan, identifikasi, dan tentukan versi mana yang lebih berhasil menurut kamu.
  • Implementasikan versi yang lebih berhasil ke strategi pemasaran secara keseluruhan.

Itu dia sekilas mengenai A/B Testing. Setelah tau benefit dan cara untuk A/B Testing, masa kamu nggak mau coba? Ngomongin coba, kamu juga bisa konsultasi dengan SevenAds perihal ini, lho! Kamu bisa langsung tanya lewat email di [email protected] atau cek website SevenAds untuk info lebih lanjut.