Orang nggak baca, mereka nge-scan! Jadi nggak perlu deh bikin kalimat sepanjang Sungai Kapuas buat bikin mereka percaya sama brand. Kamu mungkin berfikir, semakin detail informasinya, mereka akan semakin tertarik. Tapi ternyata nggak gitu. Nih, liat deh buktinya!

“Audiesn nngak pnya wkaut unutk bieprkri tgia kali untuik mecenrna peasn. Jdia, smaikn seerdanha, samekin ceapt juga peasn saampi ke aundies." Coba baca deh. Berantakan. Tapi masih bisa kebaca kan? Itu karena kamu nge-scan!

Jadi, kamu bisa pertimbangin hal ini dalam design konten yang mau kamu tampilin. Karena sebenarnya, huruf acak pun mereka masih bisa baca! Tapi masalahnya di kualitas kontennya. Bertele-tele nggak? Relate nggak? Visual nya menarik nggak?

Biasanya, orang cuma mau baca 4 sampai 5 kalimat aja. Sisanya mereka simpulin sendiri. Jadi, kamu nggak perlu bikin konten dengan teks sepanjang di artikel ini. Kalau emang semua teksnya penting dan udah gabisa kamu cut lagi, bikin 3-5 pairs di konten kamu itu. Ciptain space supaya teks nggak keliatan banyak banget.

Buat kesan akrab dan hangat dengan audiens. Pilih gaya bahasa yang bikin konten kamu lebih fleksibel tanpa menghilangkan kesan professionalnya. Pahami ketertarikan dan minat audiens. Nggak harus lewat feeds yang harus dibaca, kamu bisa bikin konten storytelling lewat video supaya ada variasi konten dan nggak bikin audiens bosen.

Sisanya, silahkan fokus pada seberapa relate topik yang kamu bawa sama audiens kamu. Setelah itu, pastikan taste design-nya sama kaya yang audiens suka, tanpa ganggu citra brand. Tetep harus objektif, tapi kreatif. Jangan lupa tetap sesuaikan dengan kondisi dan tujuan kampanye ya!

Jika kamu memiliki kesulitan dalam membuat strategi bisnis, kamu bisa coba konsultasi bersama SevenAds Indonesia melalui email ke [email protected] atau langsung klik contact di website kami!